Sulitnya Mencari Makanan Sehat di Pasaran
Repotnya jadi konsumen di Indonesia! Memilih produk makanan yang sehat tampaknya perlu kerja keras. Bayangkan! Pengujian di laboratorium Balai Besar POM Yogyakarta, Semarang, maupun Medan, menunjukkan, setengah dari contoh produk pangan mengandung bahan tambahan makanan terlarang.
Zat tambahan berbahaya yang paling sering ditambahkan produsen adalah zat pewarna rhodamine B dan methanyl yellow, pemanis buatan siklamat atau sakarin, serta pembuat kenyal berupa formalin atau boraks.
Kendati, Badan POM telah cukup lama mensosialisasikan kepada konsumen maupun produsen, tampaknya belum ada tanda-tanda makanan yang mengandung zat berbahaya itu akan lenyap dari pasaran. Demikian terungkap dalam round table discussion perumusan strategi promosi keamanan pangan oleh Badan POM di Jakarta, belum lama ini.
Masalah terbesar dalam penggunaan zat berbahaya ini adalah: kesadaran konsumen untuk lebih berhati-hati memilih makanan masih sangat rendah. Yang penting kenyang dan lezat. Sedangkan buat produsen, tak ada larangan tegas yang menghalangi mereka menambahkan zat apapun dalam produk mereka, terutama buat industri rumah tangga.
Waspadai Makanan Berwarna Warni
Rhodamine B, adalah pewarna tekstil, yang jadi favorit produsen untuk membuat warna produknya berwarna-warni menarik. Padahal, zat ini sangat beracun jika tertelan, terhirup maupun terserap lewat kulit. Zat ini juga bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker.
Pengawet Makanan yang Bikin Umur Tak Awet
Formalin adalah zat pengawet yang paling sering digunakan produsen makanan yang tak bertanggung jawab. Larutan formaldehid sebenarnya berfungsi sebagai desinfektan. Formaldehid biasa digunakan industri plastik, busa, dan resin untuk kertas, karpet, tekstil, cat, dan furnitur. Zat ini sangat iritatif, bisa menimbulkan luka bakar bahkan mematikan.
Bakso dan Mie Kenyal yang Bikin Celaka
Bakso dan Mie yang kenyal biasanya jadi favorit. Oleh karena itu pembuatnya tak segan-segan menambahkan boraks pada adonan bakso. Padahal boraks berfungsi sebagai antibakteri dan antijamur untuk luar tubuh. Digunakan sebagai pengawet pada industri kayu dan produk antiseptik toilet. Konsumsi dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan.
Pemanis Buatan, Menghemat Gula, Memicu Tumor
Siklamat merupakan pemanis buatan yang pernah dilarang Food and Drugs Administration (FDA), AS, karena dari hasil penelitian terhadap tikus dan mencit, diketahui bisa menimbulkan tumor kandung kemih. Sakarin, pemanis buatan yang biasa digunakan untuk diet pelangsingan dan penderita diabetes juga menimbulkan kontroversi yang sama. (pusdiknakes.or.id)
Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea
Layan Antar
Kamis, 08 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar