Layan Antar

Hemat dan Praktis, Produk Langsung Ke Tempat Anda
Hubungi: 021-73888872

Minggu, 30 September 2007

Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik

Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik
Petani Padi Organik Harapkan Denpam Area

TASIKMALAYA, (PR).--
Pemerintah hingga saat ini belum bisa memfasilitasi harapan petani untuk membangun denpam area (lahan percontohan dengan skala besar-red) dalam upayanya mengembangkan tanaman organik di Tasikmalaya. Padahal, kehadiran denpam selain akan mendongkrak posisi tawar petani, penerapan teknologi pertanian itu juga akan semakin luas.

Hal itu dikatakan Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Tasikmalaya, H. Saeful Bachri. Menurutnya dengan adanya denpam, petani yang semula masih mengolah sawahnya dengan menggunakan pupuk an-organik akan terpacu untuk menggunakan pupuk organik dalam menanam padi organik.

Ia optimis Tasikmalaya bisa menjadi daerah lumbung padi organik terbesar di Jabar. Dasarnya, selain merupakan salah satu penggagas tanaman itu, sejak dicanangkan budidaya tanaman organik pada tahun 2003, jumlah petani yang mengolah jenis padi itu semakin bertambah.

Sampai tahun 2005 ini, dari lahan seluas 45.000 ha sebanyak 160 ha lahan sudah menanam padi organik. "Pada tahun 2003, saat awal pencanangan, petani yang menggarap padi organik hanya 3 ha saja. Tetapi kemudian bertambah menjadi 160 ha yang tersebar di 34 kecamatan," imbuhnya.

Menurutnya banyaknya peminat pada tanaman itu, mengingat produksi yang bisa dihasilkan sangat menggembirakan dari satu hektare bisa memproduksi 7 ton. Kondisi itu tentunya menarik petani untuk pembudidayaan padi organik. Akan tetapi hal ini kurang sepenuhnya didukung oleh pemerintah dan dinas terkait.

Selain tidak terbangunnya denpam, sambung Saeful, arah kebijakan yang diambil oleh dinas peternakan dalam mendukung pertanian organik dirasakannya masih belum sejalan. Padahal, program-program peternakan semisal dalam pengadaan ternak sangat diharapkan petani organik.

"Karena idealnya, ada tanaman organik disitu mestinya ada peternakan. Agar, kotoran ternak yang merupakan bahan baku vital untuk pembuatan kompos gampang diperoleh. Untuk skala besar, pengadaan kotoran itu jelas sangat sulit dan kalaupun membeli harganya lumayan mahal," ungkapnya.

Perencanaan partisipatif

Di tempat terpisah, Kasie Produksi Padi, Dinas Pertanian Kab. Tasikmalaya, Ir. Sony Prayatna mengakui kalau selama ini harapan membangun denpam area belum terealisasi. "Karena pemerintah menginginkan pembangunan itu dilakukan dengan perencanaan partisipatif yang kemudian didukung pemerintah," ujarnya.

Pihaknya mendukung dicanangkannya Kab. Tasikmalaya sebagai lumbung padi organik terbesar di Jawa Barat 2010. Pihaknya juga mengaku sering melakukan sosialisasi pembelajaran tanaman ramah lingkungan dengan harapan untuk tahun 2005 ini, target minimal 300 ha lahan sawah berpindah mengelola tanaman padi organik.

Ia berjanji akan melakukan koordinasi dengan dinas peternakan maupun perkebunan untuk mengembangkan budidaya itu. "Kami akan minta sebagian program dinas peternakan maupun dinas kehutanan dan perkebunan mendukung berjalannya pertanian organik. Bisa saja, selain mendatangkan ternak untuk petani, dinas kehutanan juga bisa menanam tanaman karikilia sebagai bahan pupuk organik," katanya

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik

Tasikmalaya Siap Jadi Lumbung Padi Organik
Petani Padi Organik Harapkan Denpam Area

TASIKMALAYA, (PR).--
Pemerintah hingga saat ini belum bisa memfasilitasi harapan petani untuk membangun denpam area (lahan percontohan dengan skala besar-red) dalam upayanya mengembangkan tanaman organik di Tasikmalaya. Padahal, kehadiran denpam selain akan mendongkrak posisi tawar petani, penerapan teknologi pertanian itu juga akan semakin luas.

Hal itu dikatakan Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kab. Tasikmalaya, H. Saeful Bachri. Menurutnya dengan adanya denpam, petani yang semula masih mengolah sawahnya dengan menggunakan pupuk an-organik akan terpacu untuk menggunakan pupuk organik dalam menanam padi organik.

Ia optimis Tasikmalaya bisa menjadi daerah lumbung padi organik terbesar di Jabar. Dasarnya, selain merupakan salah satu penggagas tanaman itu, sejak dicanangkan budidaya tanaman organik pada tahun 2003, jumlah petani yang mengolah jenis padi itu semakin bertambah.

Sampai tahun 2005 ini, dari lahan seluas 45.000 ha sebanyak 160 ha lahan sudah menanam padi organik. "Pada tahun 2003, saat awal pencanangan, petani yang menggarap padi organik hanya 3 ha saja. Tetapi kemudian bertambah menjadi 160 ha yang tersebar di 34 kecamatan," imbuhnya.

Menurutnya banyaknya peminat pada tanaman itu, mengingat produksi yang bisa dihasilkan sangat menggembirakan dari satu hektare bisa memproduksi 7 ton. Kondisi itu tentunya menarik petani untuk pembudidayaan padi organik. Akan tetapi hal ini kurang sepenuhnya didukung oleh pemerintah dan dinas terkait.

Selain tidak terbangunnya denpam, sambung Saeful, arah kebijakan yang diambil oleh dinas peternakan dalam mendukung pertanian organik dirasakannya masih belum sejalan. Padahal, program-program peternakan semisal dalam pengadaan ternak sangat diharapkan petani organik.

"Karena idealnya, ada tanaman organik disitu mestinya ada peternakan. Agar, kotoran ternak yang merupakan bahan baku vital untuk pembuatan kompos gampang diperoleh. Untuk skala besar, pengadaan kotoran itu jelas sangat sulit dan kalaupun membeli harganya lumayan mahal," ungkapnya.

Perencanaan partisipatif

Di tempat terpisah, Kasie Produksi Padi, Dinas Pertanian Kab. Tasikmalaya, Ir. Sony Prayatna mengakui kalau selama ini harapan membangun denpam area belum terealisasi. "Karena pemerintah menginginkan pembangunan itu dilakukan dengan perencanaan partisipatif yang kemudian didukung pemerintah," ujarnya.

Pihaknya mendukung dicanangkannya Kab. Tasikmalaya sebagai lumbung padi organik terbesar di Jawa Barat 2010. Pihaknya juga mengaku sering melakukan sosialisasi pembelajaran tanaman ramah lingkungan dengan harapan untuk tahun 2005 ini, target minimal 300 ha lahan sawah berpindah mengelola tanaman padi organik.

Ia berjanji akan melakukan koordinasi dengan dinas peternakan maupun perkebunan untuk mengembangkan budidaya itu. "Kami akan minta sebagian program dinas peternakan maupun dinas kehutanan dan perkebunan mendukung berjalannya pertanian organik. Bisa saja, selain mendatangkan ternak untuk petani, dinas kehutanan juga bisa menanam tanaman karikilia sebagai bahan pupuk organik," katanya

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Prospek Pertanian Organik di Indonesia

Prospek Pertanian Organik di Indonesia
(adm/04 Jul 2002)

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan �Back to Nature� telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Peluang Pertanian Organik di Indonesia

Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.

Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: 1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, 2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, 3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut.

Areal tanam pertanian organik, Australia dan Oceania mempunyai lahan terluas yaitu sekitar 7,7 juta ha. Eropa, Amerika Latin dan Amerika Utara masing-masing sekitar 4,2 juta; 3,7 juta dan 1,3 juta hektar. Areal tanam komoditas pertanian organik di Asia dan Afrika masih relatif rendah yaitu sekitar 0,09 juta dan 0,06 juta hektar (Tabel 1). Sayuran, kopi dan teh mendominasi pasar produk pertanian organik internasional di samping produk peternakan.

Tabel 1. Areal tanam pertanian organik masing-masing wilayah di dunia, 2002

No. Wilayah Areal Tanam (juta ha)

1. Australia dan Oceania 7,70
2. Eropa 4,20
3. Amerika Latin 3,70
4. Amerika Utar 1,30
5. Asia 0,09
6. Afrika 0,06

Sumber: IFOAM, 2002; PC-TAS, 2002.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.

Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia harus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global. Oleh sebab itu komoditas-komoditas eksotik seperti sayuran dan perkebunan seperti kopi dan teh yang memiliki potensi ekspor cukup cerah perlu segera dikembangkan. Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor terbesar kedua setelah Brasil, tetapi di pasar internasional kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.

Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling penting lembaga tani tersebut harus dapat memperkuat posisi tawar petani.

Pertanian Organik Modern

Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.

Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.

Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:

a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.

b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.

Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat, serta peternakan, (Tabel 2). Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia sudah dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.

Tabel 2. Komoditas yang layak dikembangkan dengan sistem pertanian organik

No. Kategori Komoditi

1. Tanaman Pangan Padi
2. Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis.
3. Perkebunan Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi.
4. Rempah dan obat Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya.
5. Peternakan Susu, telur dan daging


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Prospek Pertanian Organik di Indonesia

Prospek Pertanian Organik di Indonesia
(adm/04 Jul 2002)

Memasuki abad 21, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan. Gaya hidup sehat dengan slogan �Back to Nature� telah menjadi trend baru meninggalkan pola hidup lama yang menggunakan bahan kimia non alami, seperti pupuk, pestisida kimia sintetis dan hormon tumbuh dalam produksi pertanian. Pangan yang sehat dan bergizi tinggi dapat diproduksi dengan metode baru yang dikenal dengan pertanian organik.

Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman dikonsumsi (food safety attributes), kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes) dan ramah lingkungan (eco-labelling attributes). Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, kelimpahan sinar matahari, air dan tanah, serta budaya masyarakat yang menghormati alam, potensi pertanian organik sangat besar. Pasar produk pertanian organik dunia meningkat 20% per tahun, oleh karena itu pengembangan budidaya pertanian organik perlu diprioritaskan pada tanaman bernilai ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

Peluang Pertanian Organik di Indonesia

Luas lahan yang tersedia untuk pertanian organik di Indonesia sangat besar. Dari 75,5 juta ha lahan yang dapat digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang telah diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000). Pertanian organik menuntut agar lahan yang digunakan tidak atau belum tercemar oleh bahan kimia dan mempunyai aksesibilitas yang baik. Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan. Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan, tetapi secara umum lahan demikian kurang subur. Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia. Menggunakan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama, yaitu sekitar 2 tahun.

Volume produk pertanian organik mencapai 5-7% dari total produk pertanian yang diperdagangkan di pasar internasional. Sebagian besar disuplay oleh negara-negara maju seperti Australia, Amerika dan Eropa. Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih banyak didominasi oleh negara-negara timur jauh seperti Jepang, Taiwan dan Korea.

Potensi pasar produk pertanian organik di dalam negeri sangat kecil, hanya terbatas pada masyarakat menengah ke atas. Berbagai kendala yang dihadapi antara lain: 1) belum ada insentif harga yang memadai untuk produsen produk pertanian organik, 2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan karena harus memilih lahan yang benar-benar steril dari bahan agrokimia, 3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani enggan memproduksi komoditas tersebut.

Areal tanam pertanian organik, Australia dan Oceania mempunyai lahan terluas yaitu sekitar 7,7 juta ha. Eropa, Amerika Latin dan Amerika Utara masing-masing sekitar 4,2 juta; 3,7 juta dan 1,3 juta hektar. Areal tanam komoditas pertanian organik di Asia dan Afrika masih relatif rendah yaitu sekitar 0,09 juta dan 0,06 juta hektar (Tabel 1). Sayuran, kopi dan teh mendominasi pasar produk pertanian organik internasional di samping produk peternakan.

Tabel 1. Areal tanam pertanian organik masing-masing wilayah di dunia, 2002

No. Wilayah Areal Tanam (juta ha)

1. Australia dan Oceania 7,70
2. Eropa 4,20
3. Amerika Latin 3,70
4. Amerika Utar 1,30
5. Asia 0,09
6. Afrika 0,06

Sumber: IFOAM, 2002; PC-TAS, 2002.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk bersaing di pasar internasional walaupun secara bertahap. Hal ini karena berbagai keunggulan komparatif antara lain : 1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat dibuka untuk mengembangkan sistem pertanian organik, 2) teknologi untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati dan lain-lain.

Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia harus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global. Oleh sebab itu komoditas-komoditas eksotik seperti sayuran dan perkebunan seperti kopi dan teh yang memiliki potensi ekspor cukup cerah perlu segera dikembangkan. Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor terbesar kedua setelah Brasil, tetapi di pasar internasional kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.

Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini hampir sama halnya dengan pertanian intensif seperti saat ini. Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi, asosiasi atau korporasi masih sangat relevan. Namun yang paling penting lembaga tani tersebut harus dapat memperkuat posisi tawar petani.

Pertanian Organik Modern

Beberapa tahun terakhir, pertanian organik modern masuk dalam sistem pertanian Indonesia secara sporadis dan kecil-kecilan. Pertanian organik modern berkembang memproduksi bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan sistem produksi yang ramah lingkungan. Tetapi secara umum konsep pertanian organik modern belum banyak dikenal dan masih banyak dipertanyakan. Penekanan sementara ini lebih kepada meninggalkan pemakaian pestisida sintetis. Dengan makin berkembangnya pengetahuan dan teknologi kesehatan, lingkungan hidup, mikrobiologi, kimia, molekuler biologi, biokimia dan lain-lain, pertanian organik terus berkembang.

Dalam sistem pertanian organik modern diperlukan standar mutu dan ini diberlakukan oleh negara-negara pengimpor dengan sangat ketat. Sering satu produk pertanian organik harus dikembalikan ke negara pengekspor termasuk ke Indonesia karena masih ditemukan kandungan residu pestisida maupun bahan kimia lainnya.

Banyaknya produk-produk yang mengklaim sebagai produk pertanian organik yang tidak disertifikasi membuat keraguan di pihak konsumen. Sertifikasi produk pertanian organik dapat dibagi menjadi dua kriteria yaitu:

a) Sertifikasi Lokal untuk pangsa pasar dalam negeri. Kegiatan pertanian ini masih mentoleransi penggunaan pupuk kimia sintetis dalam jumlah yang minimal atau Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA), namun sudah sangat membatasi penggunaan pestisida sintetis. Pengendalian OPT dengan menggunakan biopestisida, varietas toleran, maupun agensia hayati. Tim untuk merumuskan sertifikasi nasional sudah dibentuk oleh Departemen Pertanian dengan melibatkan perguruan tinggi dan pihak-pihak lain yang terkait.

b) Sertifikasi Internasional untuk pangsa ekspor dan kalangan tertentu di dalam negeri, seperti misalnya sertifikasi yang dikeluarkan oleh SKAL ataupun IFOAM. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara lain masa konversi lahan, tempat penyimpanan produk organik, bibit, pupuk dan pestisida serta pengolahan hasilnya harus memenuhi persyaratan tertentu sebagai produk pertanian organik.

Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat, serta peternakan, (Tabel 2). Menghadapi era perdagangan bebas pada tahun 2010 mendatang diharapkan pertanian organik Indonesia sudah dapat mengekspor produknya ke pasar internasional.

Tabel 2. Komoditas yang layak dikembangkan dengan sistem pertanian organik

No. Kategori Komoditi

1. Tanaman Pangan Padi
2. Hortikultura Sayuran: brokoli, kubis merah, petsai, caisin, cho putih, kubis tunas, bayam daun, labu siyam, oyong dan baligo. Buah: nangka, durian, salak, mangga, jeruk dan manggis.
3. Perkebunan Kelapa, pala, jambu mete, cengkeh, lada, vanili dan kopi.
4. Rempah dan obat Jahe, kunyit, temulawak, dan temu-temuan lainnya.
5. Peternakan Susu, telur dan daging


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal

Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal
Dicanangkan Gerakan Pemupukan Organik

TASIKMALAYA, (PR).-
Kondisi kesuburan tanah di Jabar akhir-akhir ini cenderung menurun akibat kurangnya masukan bahan organik. Salah satu indikatornya bisa dilihat dari kandungan bahan organik pada tanah saat ini rata-rata di bawah 3%. Guna mengatasi hal tersebut, di antaranya dapat dilakukan melalui gerakan pemupukan tanaman organik. Berbagai praktik pertanian organik melalui pola Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) dan System Of Rice Instensification (SRI) membuktikan selain bisa meningkatkan produksi padi, sekaligus memperbaiki keseimbangan ekologi tanah.

GUBERNUR Jabar H. Danny Setiawan (keempat dari kanan) bersama Bupati Tasikmalaya H. Tatang Farhanul Hakim serta dinas terkait, Senin (3/1), melakukan panen padi percontohan pupuk organik di lahan sawah Kelompok Tani Gajawong Desa Pamoyanan Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya. Panen ini sekaligus juga pencanangan gerakan pemupukan organik tanaman padi di Jabar.*YOESOEF ADJI/"PR"

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar Dr. Ir. H. Entang Ruchijat MPPPM, pada acara Panen dan Pencanangan Gerakan Pemupukan Organik (GPO) di Jabar, Senin (3/1) di Desa Pamoyanan Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya. Pencanangan GPO dilakukan Gubenur Jabar H. Danny Setiawan, dihadapan ribuan petani perwakilan dari beberapa daerah di Jabar. Tampak hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Jabar H. M. Ruslan, Ketua KTNA Jabar H. Oo Sutisna, Bupati Tasikmalaya H. Tatang Farhanul Hakim beserta unsur muspida Kab. Tasikmalaya dan dinas instansi terkait.

Gubernur mengungkapkan Pemprov Jabar bertekad mempertahankan keberadaan Jabar sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. Jabar selama ini mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian produksi padi nasional rata-rata mencapai 18% pertahun. Selain itu, Jabar juga memiliki lahan sawah cukup luas, lebih dari 934.000 ha. Berdasarkan angka ramalan III Badan Pusat Statistik, lanjut Gubernur, produksi padi Jabar tahun 2004 diperhitungkan mencapai 9,42 juta ton gabah kering giling (GKG). Pada tahun 2005 ini diharapkan produksi dapat ditingkatkan lagi menjadi lebih besar, melalui upaya peningkatan produktivitas usaha tani padi. "Merealisasikannya Jabar menghadapi tantangan cukup berat, yaitu meningkatnya alih fungsi lahan sawah dan tingginya laju pertumbuhan penduduk. Jadi kuncinya harus mampu meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi," ujarnya.

Beri harapan

Sementara Bupati Tasik dalam sambutannya mengungkapkan hingga akhir November 2004, jumlah petani di Kab. Tasik yang telah mengikuti PET dan SRI dengan menggunakan dana APBD II dan swadaya sudah mencapai 933 orang. Hasilnya saat ini telah berkembang areal pertanaman padi sawah organik menggunakan pola SRI seluas 122 ha. "Luas areal ini diharapkan akan terus berkembang. Apalagi melihat hasilnya tidak kalah dengan dengan sistem budidaya pada konvensional," ungkapnya. Hasil panen pemupukan anorgnik biasanya menghasilkan 5 - 6 ton, sedangkan dengan sistem pertanian organik, di beberapa tempat mampu menghasilkan sampai 9 ton.

Lebih lanjut diungkapkan selain ditinjau dari aspek agronomis, ternyata dari sisi ekonomis cukup memberikan harapan menggembirakan. Pasalnya budi daya SRI ini ternyata mampu mengangkat tanaman padi menjadi komoditas pertanian yang berdimensi nilai ekonomis. Contohnya harga beras hasil panennya bisa mencapai Rp 4.000,00/kg. "Jadi tidak heran bila petani di Kab. Tasik banyak yang berminat dan ingin belajar dan menerapkan SRI ini," ujarnya.

Bantuan

Pada kesempatan itu Gubernur menyerahkan berbagai bantuan bagi para petani dan peternak dari berbagai daerah di Jabar guna mengantisipasi dampak anomali iklim dan serangan OPT pada Tahun 2005 di 16 kabupaten se-Jabar. Bantuan yang diserahkan secara simbolis itu meliputi, bantuan benih padi 175 ton, 285 boks tiran (bahan pengendalian tikus) bagi 25 kabupaten/kota di Jabar. Bibit buah-buahan sebanyak 2.425 batang, bibit tanaman perkebunan terdiri dari 14 macam sebanyak 1.722.500 pohon. Sedangkan hewan ternak berupa sapi potong sebanyak 100 ekor bagi Kab. Tasikmalaya, domba 120 ekor bagi kelompok ternak di Kab. Sukabumi dan benih ikan bagi perairan umum kota/kabupaten di Jabar sesuai perencanaan tahun 2005 sekira 3 juta ekor

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal

Hasilnya Lebih Banyak Harga Berasnya Mahal
Dicanangkan Gerakan Pemupukan Organik

TASIKMALAYA, (PR).-
Kondisi kesuburan tanah di Jabar akhir-akhir ini cenderung menurun akibat kurangnya masukan bahan organik. Salah satu indikatornya bisa dilihat dari kandungan bahan organik pada tanah saat ini rata-rata di bawah 3%. Guna mengatasi hal tersebut, di antaranya dapat dilakukan melalui gerakan pemupukan tanaman organik. Berbagai praktik pertanian organik melalui pola Pembelajaran Ekologi Tanah (PET) dan System Of Rice Instensification (SRI) membuktikan selain bisa meningkatkan produksi padi, sekaligus memperbaiki keseimbangan ekologi tanah.

GUBERNUR Jabar H. Danny Setiawan (keempat dari kanan) bersama Bupati Tasikmalaya H. Tatang Farhanul Hakim serta dinas terkait, Senin (3/1), melakukan panen padi percontohan pupuk organik di lahan sawah Kelompok Tani Gajawong Desa Pamoyanan Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya. Panen ini sekaligus juga pencanangan gerakan pemupukan organik tanaman padi di Jabar.*YOESOEF ADJI/"PR"

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jabar Dr. Ir. H. Entang Ruchijat MPPPM, pada acara Panen dan Pencanangan Gerakan Pemupukan Organik (GPO) di Jabar, Senin (3/1) di Desa Pamoyanan Kec. Kadipaten Kab. Tasikmalaya. Pencanangan GPO dilakukan Gubenur Jabar H. Danny Setiawan, dihadapan ribuan petani perwakilan dari beberapa daerah di Jabar. Tampak hadir pada acara tersebut Ketua DPRD Jabar H. M. Ruslan, Ketua KTNA Jabar H. Oo Sutisna, Bupati Tasikmalaya H. Tatang Farhanul Hakim beserta unsur muspida Kab. Tasikmalaya dan dinas instansi terkait.

Gubernur mengungkapkan Pemprov Jabar bertekad mempertahankan keberadaan Jabar sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia. Jabar selama ini mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian produksi padi nasional rata-rata mencapai 18% pertahun. Selain itu, Jabar juga memiliki lahan sawah cukup luas, lebih dari 934.000 ha. Berdasarkan angka ramalan III Badan Pusat Statistik, lanjut Gubernur, produksi padi Jabar tahun 2004 diperhitungkan mencapai 9,42 juta ton gabah kering giling (GKG). Pada tahun 2005 ini diharapkan produksi dapat ditingkatkan lagi menjadi lebih besar, melalui upaya peningkatan produktivitas usaha tani padi. "Merealisasikannya Jabar menghadapi tantangan cukup berat, yaitu meningkatnya alih fungsi lahan sawah dan tingginya laju pertumbuhan penduduk. Jadi kuncinya harus mampu meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi," ujarnya.

Beri harapan

Sementara Bupati Tasik dalam sambutannya mengungkapkan hingga akhir November 2004, jumlah petani di Kab. Tasik yang telah mengikuti PET dan SRI dengan menggunakan dana APBD II dan swadaya sudah mencapai 933 orang. Hasilnya saat ini telah berkembang areal pertanaman padi sawah organik menggunakan pola SRI seluas 122 ha. "Luas areal ini diharapkan akan terus berkembang. Apalagi melihat hasilnya tidak kalah dengan dengan sistem budidaya pada konvensional," ungkapnya. Hasil panen pemupukan anorgnik biasanya menghasilkan 5 - 6 ton, sedangkan dengan sistem pertanian organik, di beberapa tempat mampu menghasilkan sampai 9 ton.

Lebih lanjut diungkapkan selain ditinjau dari aspek agronomis, ternyata dari sisi ekonomis cukup memberikan harapan menggembirakan. Pasalnya budi daya SRI ini ternyata mampu mengangkat tanaman padi menjadi komoditas pertanian yang berdimensi nilai ekonomis. Contohnya harga beras hasil panennya bisa mencapai Rp 4.000,00/kg. "Jadi tidak heran bila petani di Kab. Tasik banyak yang berminat dan ingin belajar dan menerapkan SRI ini," ujarnya.

Bantuan

Pada kesempatan itu Gubernur menyerahkan berbagai bantuan bagi para petani dan peternak dari berbagai daerah di Jabar guna mengantisipasi dampak anomali iklim dan serangan OPT pada Tahun 2005 di 16 kabupaten se-Jabar. Bantuan yang diserahkan secara simbolis itu meliputi, bantuan benih padi 175 ton, 285 boks tiran (bahan pengendalian tikus) bagi 25 kabupaten/kota di Jabar. Bibit buah-buahan sebanyak 2.425 batang, bibit tanaman perkebunan terdiri dari 14 macam sebanyak 1.722.500 pohon. Sedangkan hewan ternak berupa sapi potong sebanyak 100 ekor bagi Kab. Tasikmalaya, domba 120 ekor bagi kelompok ternak di Kab. Sukabumi dan benih ikan bagi perairan umum kota/kabupaten di Jabar sesuai perencanaan tahun 2005 sekira 3 juta ekor

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

sampah organik
klasifikasi senyawa organik
beras organik
teh organik
fungsi bahan organik
bahan bahan organik
sintesis senyawa organik
macam pupuk organik
bahan organik tanah
padi organik
pertanian padi organik
pengelolaan sampah organik
senyawa organik dan anorganik
isolasi organik tegangan tinggi
pupuk organik nasa
produk pertanian organik
sayuran organik
buah organik
zat kimia organik
petani organik
sampah organik dan non organik
keracunan bahan organik
kimia organik pdf
pertanian organik di indonesia
pembuatan pupuk organik cair
zat organik
jurnal organik
pupuk organik cair
penggunaan pupuk organik
jurnal c organik
budidaya padi organik
pengembangan pertanian organik
organik indonesia
isolator organik
jurnal sintesis organik
praktikum kimia organik
produk organik
pengolahan sampah organik
jurnal bahan organik
pemanfaatan garam asam organik
bahan organik dalam tanah
pengolahan limbah organik
bisnis sayuran organik
pelarut organik
sampah non organik
hormon organik
sosialisasi tanaman organik pdf
mental organik
pemanfaatan limbah organik
sampah organik dan anorganik
herbisida organik
penetapan bahan organik
c organik tanah
sintesis organik
undang undang organik
restoran organik
jurnal pertanian organik
tanah organik
organik 2010
bahan pupuk organik
briket sampah organik
pembuatan pupuk organik
kompos organik
jurnal pupuk organik
dekomposisi bahan organik
reaksi organik
ayam organik
jurnal kimia organik
pengertian pupuk organik
membuat pupuk organik
insektisida organik
senyawa organik
sertifikasi organik
isolasi organik
limbah organik
cara membuat pupuk organik
teknologi pertanian organik
sistem pertanian organik
gangguan mental organik
jenis pupuk organik
pertanian organik
pengaruh pupuk organik
cara pembuatan pupuk organik
daur ulang bahan organik
budidaya sayuran organik
susunan senyawa organik
pupuk organik
sawah organik
membran organik
aplikasi pupuk organik
organik chemistry
manfaat bahan organik
reaksi kimia organik
syarat pupuk organik
organik adalah
bahan isolasi organik
organik dan anorganik
foto tanaman organik
pemanfaatan sampah organik
bahan organik
bahan kimia organik
beras siam unus organik
pangan organik
pertanian organik pdf
penelitian bahan organik
pestisida organik
pupuk
go organik 2010
sayur organik
manfaat pupuk organik
kadar bahan organik
komposisi pupuk organik
bertani organik
organik
kimia
bahan organik di laut
total organik karbon
pupuk organik dan anorganik
unggas organik
kopi organik
garam asam organik
residu pupuk organik
uu organik
tani organik
makanan organik
c organik
kimia organik
arsitektur organik
pencemaran bahan organik
bahan organik dan biologi tanah
pasar organik
kimia senyawa organik
evolusi organik
penetapan bahan organik tanah
asam organik
cabe organik
tomat organik
organik anorganik
organik nasa
senjata organik
penelitian bahan organik tanah
artikel kimia organik
tanaman organik
kebijakan pertanian organik
isolasi senyawa organik
bakteri organik
mulsa organik
sintesis kimia organik
pemanfaatan pupuk organik
pencemaran organik
sintesa organik
produsen pupuk organik

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

sampah organik
klasifikasi senyawa organik
beras organik
teh organik
fungsi bahan organik
bahan bahan organik
sintesis senyawa organik
macam pupuk organik
bahan organik tanah
padi organik
pertanian padi organik
pengelolaan sampah organik
senyawa organik dan anorganik
isolasi organik tegangan tinggi
pupuk organik nasa
produk pertanian organik
sayuran organik
buah organik
zat kimia organik
petani organik
sampah organik dan non organik
keracunan bahan organik
kimia organik pdf
pertanian organik di indonesia
pembuatan pupuk organik cair
zat organik
jurnal organik
pupuk organik cair
penggunaan pupuk organik
jurnal c organik
budidaya padi organik
pengembangan pertanian organik
organik indonesia
isolator organik
jurnal sintesis organik
praktikum kimia organik
produk organik
pengolahan sampah organik
jurnal bahan organik
pemanfaatan garam asam organik
bahan organik dalam tanah
pengolahan limbah organik
bisnis sayuran organik
pelarut organik
sampah non organik
hormon organik
sosialisasi tanaman organik pdf
mental organik
pemanfaatan limbah organik
sampah organik dan anorganik
herbisida organik
penetapan bahan organik
c organik tanah
sintesis organik
undang undang organik
restoran organik
jurnal pertanian organik
tanah organik
organik 2010
bahan pupuk organik
briket sampah organik
pembuatan pupuk organik
kompos organik
jurnal pupuk organik
dekomposisi bahan organik
reaksi organik
ayam organik
jurnal kimia organik
pengertian pupuk organik
membuat pupuk organik
insektisida organik
senyawa organik
sertifikasi organik
isolasi organik
limbah organik
cara membuat pupuk organik
teknologi pertanian organik
sistem pertanian organik
gangguan mental organik
jenis pupuk organik
pertanian organik
pengaruh pupuk organik
cara pembuatan pupuk organik
daur ulang bahan organik
budidaya sayuran organik
susunan senyawa organik
pupuk organik
sawah organik
membran organik
aplikasi pupuk organik
organik chemistry
manfaat bahan organik
reaksi kimia organik
syarat pupuk organik
organik adalah
bahan isolasi organik
organik dan anorganik
foto tanaman organik
pemanfaatan sampah organik
bahan organik
bahan kimia organik
beras siam unus organik
pangan organik
pertanian organik pdf
penelitian bahan organik
pestisida organik
pupuk
go organik 2010
sayur organik
manfaat pupuk organik
kadar bahan organik
komposisi pupuk organik
bertani organik
organik
kimia
bahan organik di laut
total organik karbon
pupuk organik dan anorganik
unggas organik
kopi organik
garam asam organik
residu pupuk organik
uu organik
tani organik
makanan organik
c organik
kimia organik
arsitektur organik
pencemaran bahan organik
bahan organik dan biologi tanah
pasar organik
kimia senyawa organik
evolusi organik
penetapan bahan organik tanah
asam organik
cabe organik
tomat organik
organik anorganik
organik nasa
senjata organik
penelitian bahan organik tanah
artikel kimia organik
tanaman organik
kebijakan pertanian organik
isolasi senyawa organik
bakteri organik
mulsa organik
sintesis kimia organik
pemanfaatan pupuk organik
pencemaran organik
sintesa organik
produsen pupuk organik

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Kamis, 20 September 2007

Pupuk Organik Mampu Tingkatkan Panen Padi

Pupuk Organik Mampu Tingkatkan Panen Padi



Banten, Kompas - Panen padi perdana dengan uji coba teknologi water stimulating feed atau WSF, Senin (17/4) di Desa Panyirapan, Serang, Banten, mulai memperlihatkan hasilnya. Penggunaan pupuk cair WSF itu mampu meningkatkan hasil produksi dari 6 ton menjadi 10 ton gabah per hektar.

Sentuhan pupuk organik dari bahan baku jagung ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk urea sekitar 50 persen sehingga petani dapat sedikit melepaskan ketergantungan penggunaan pupuk urea. WSF yang diproduksi oleh PT Suba Indah Tbk itu mulai dikembangkan tahun 2005. Dari hasil riset dan pengembangannya, WSF hanya dapat dijadikan pendukung terhadap penggunaan urea. Bukan sepenuhnya menggantikan pupuk urea.

Menurut Murdiyanto, Direktur Logistik PT Suba Indah, uji coba ini dilakukan sejak kuartal IV tahun 2005. Uji coba dilakukan di Serang dan Gorontalo. Hanya dalam waktu 100 hari penanaman, hasil produksinya diperkirakan mencapai 10 ton per hektar. Biasanya butuh waktu penanaman 115-120 hari.

Manajer Riset dan Pengembangan PT SI Umar Hasan menuturkan, dengan teknologi ini petani cuma menggunakan pupuk urea 135-150 kilogram per hektar. Tidak lagi 300 kilogram per hektar. Adapun WSF hanya 10 kilogram per hektar.

Akhyar, petani penggarap, mengatakan, WSF ternyata dapat merangsang pertumbuhan dari 20 tangkai menjadi 30-40 tangkai. Bulir-bulir padi menjadi lebih banyak. "Tadinya saya takut memakai pupuk yang aneh-aneh. Takut gagal panen," katanya.

Staf Khusus Departemen Pertanian, Maxdeyul Sola, yang meninjau panen perdana itu menilai WSF dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Umur varietas padi pun jauh lebih cepat untuk dipanen, tetapi komposisinya harus tetap diperhitungkan dengan kondisi lapangan. (OSA)



Sumber: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/18/ekonomi/2589462.htm

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Pupuk Organik Mampu Tingkatkan Panen Padi

Pupuk Organik Mampu Tingkatkan Panen Padi



Banten, Kompas - Panen padi perdana dengan uji coba teknologi water stimulating feed atau WSF, Senin (17/4) di Desa Panyirapan, Serang, Banten, mulai memperlihatkan hasilnya. Penggunaan pupuk cair WSF itu mampu meningkatkan hasil produksi dari 6 ton menjadi 10 ton gabah per hektar.

Sentuhan pupuk organik dari bahan baku jagung ini juga dapat mengurangi penggunaan pupuk urea sekitar 50 persen sehingga petani dapat sedikit melepaskan ketergantungan penggunaan pupuk urea. WSF yang diproduksi oleh PT Suba Indah Tbk itu mulai dikembangkan tahun 2005. Dari hasil riset dan pengembangannya, WSF hanya dapat dijadikan pendukung terhadap penggunaan urea. Bukan sepenuhnya menggantikan pupuk urea.

Menurut Murdiyanto, Direktur Logistik PT Suba Indah, uji coba ini dilakukan sejak kuartal IV tahun 2005. Uji coba dilakukan di Serang dan Gorontalo. Hanya dalam waktu 100 hari penanaman, hasil produksinya diperkirakan mencapai 10 ton per hektar. Biasanya butuh waktu penanaman 115-120 hari.

Manajer Riset dan Pengembangan PT SI Umar Hasan menuturkan, dengan teknologi ini petani cuma menggunakan pupuk urea 135-150 kilogram per hektar. Tidak lagi 300 kilogram per hektar. Adapun WSF hanya 10 kilogram per hektar.

Akhyar, petani penggarap, mengatakan, WSF ternyata dapat merangsang pertumbuhan dari 20 tangkai menjadi 30-40 tangkai. Bulir-bulir padi menjadi lebih banyak. "Tadinya saya takut memakai pupuk yang aneh-aneh. Takut gagal panen," katanya.

Staf Khusus Departemen Pertanian, Maxdeyul Sola, yang meninjau panen perdana itu menilai WSF dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas. Umur varietas padi pun jauh lebih cepat untuk dipanen, tetapi komposisinya harus tetap diperhitungkan dengan kondisi lapangan. (OSA)



Sumber: http://www.kompas.com/kompas-cetak/0604/18/ekonomi/2589462.htm

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Mulyadi Fajar Menyuburkan Tanah dengan Pertanian Organik

Mulyadi Fajar Menyuburkan Tanah dengan Pertanian Organik
By Redaksi Pustakatani @ 10:53 AM :: 784 Views ::

Masa depan pertanian di Nusa Tenggara Barat ada di lahan kering yang luas arealnya satu juta hektar lebih, ketimbang lahan basah yang luasnya 200.000-300.000 hektar.

Persoalannya, bagaimana agar pemanfaatan lahan kering itu optimal. Untuk itu diperlukan sosok yang mampu membimbing petani dalam mengelola usaha tani lahan keringnya. Figur demikian agaknya ada dalam diri Mulyadi Fajar (31).

Peran warga Dusun Dasan Pae, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, itu sudah terbukti. Ketua kelompok tani pertanian organik di dusunnya ini mengajak anggota kelompoknya kembali ke alam, menggunakan kotoran ternak dan pupuk organik kemasan untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Melalui upaya yang gigih, Mulyadi yang belajar pertanian organik melalui sebuah lembaga swadaya masyarakat di Mataram itu membuktikan, pertanian organik membuat produksi pertanian setempat meningkat, tanah yang kurus unsur hara kian subur, bebas residu pupuk maupun pestisida kimia yang digunakan puluhan tahun.

"Saya memulai uji coba pada November 2003 pada lahan seluas 50 are (sekitar 25 hektar - Red)," ujar suami Suryani dan ayah satu anak ini. Lahannya ia beri pupuk kotoran sapi sebanyak 1,5-2 kuintal, kemudian 75 kilogram pupuk urea, dan 1 kilogram pupuk organik.

Lahan itu dia pinjam dari pamannya dengan kompensasi bagi hasil panen; dan ia tanami beras ketan seluas 3 are, padi varietas lokal beak ganggas 10 are, cabai 15 are, dan tembakau 25 are. Dalam masa pertumbuhan vegetatifnya, batang dan daun tanaman itu sangat rimbun, gemuk, dan hijau. "Senang sekali saya melihatnya," paparnya.

Namun, ada saja kalangan yang kurang yakin akan hasil itu. "Paling-paling batangnya yang tumbuh, belum tentu berbuah. Makanya siapkan saja ganti rugi," kata mereka.

Mulyadi tidak sakit hati oleh komentar itu. Dia menganggap wajar sebab petani perlu bukti. Itulah yang kemudian dia tunjukkan melalui produksi padi yang semula 3 ton-3,5 ton naik menjadi 4,5 ton per hektar.

Dipercaya petani

Sejak keberhasilan itu, kepercayaan petani mulai tumbuh dan beberapa orang mengikuti cara Mulyadi bercocok tanam. Pada musim tanam November 2005-Maret 2006 tercatat 55 orang menyediakan lahan, masing-masing 50 are, mengikuti model bertani akrab lingkungan itu.

Hasilnya, dari produksi kedelai yang ditanam setelah panen padi, dengan 100 batang kedelai yang ditanam pada tiap pematang, seluruh batang tanaman berbuah lebat. Sekali panen, petani mengantongi Rp 40.000-Rp 50.000 sehari.

Berbeda dengan ketika menggunakan pupuk kimia, hanya bagian tengah dan atas batang kedelai yang berbuah, bagian bawahnya hampa.

"Dulunya panen kedelai hanya cukup untuk disayur dan dikonsumsi sendiri. Tetapi, setahun terakhir selain dimakan sendiri, kedelai juga bisa dijual," ungkap Mulyadi.

Begitupun kacang panjang yang ditanam pada pematang sawah. Petani dapat menjual Rp 500-Rp 1.000 per ikat berisi 10 batang dengan total hasil penjualan Rp 60.000 sehari, sedangkan panen dapat berjalan tiap hari selama 40 hari.

Produksi komoditas pertanian di dusun itu dan daerah lain di selatan Pulau Lombok umumnya memang relatif kecil di atas tanah gromosol kelabu kekuningan yang sifatnya keras, merekah, dan liat pada musim kemarau. Musim hujan di NTB umumnya relatif pendek, 90 hari setahun. Tanah hanya bisa ditanami maksimal tujuh bulan, serta tiap keluarga memiliki lahan pribadi rata-rata 30 are.

"Bila di Kota Mataram atau di daerah lain di Lombok sudah turun hujan lebat tiap hari, maka di dusun kami hujan turun terlambat sebulan," ucap ayah dua anak itu.

Pantang menyerah

Cuaca yang kurang bersahabat bagi pertanian itu tidak membuat Mulyadi patah semangat untuk meningkatkan produktivitas lahan kering. Setelah memanen padi beak ganggas, dia mencoba menanami lahan dengan padi varietas ciherang yang diberi pupuk organik kemasan.

Ternyata, padi lokal itu setelah dipotong batang atasnya untuk bahan pupuk alami, batang bawahnya masih bisa tumbuh lagi dengan hasil panen sekitar 40 persen hasil tanaman pertama. "Artinya, sekali tanam padi lokal, panennya dua kali," tutur lulusan Madrasah Aliyah swasta tahun 1993 ini.

Panen dua kali itu menjawab hasil uji coba rekan-rekannya di desa lain, termasuk efisiensi biaya produksi. Dia sudah membuktikan, menggunakan pupuk kandang mampu memelihara unsur hara tanah selama setahun dibandingkan dengan menggunakan pupuk dan pestisida anorganik yang cuma tahan selama satu kali musim tanam.

Malah dari kreativitasnya itu, Mulyadi menemukan pestisida alami untuk menghalau serangan hama dan penyakit tanaman. Bahan obat-obatan itu juga berasal dari tumbuh-tumbuhan, antara lain daun imbe dan daun kaktus untuk mengusir ulat dan serangga pada padi, tembakau, dan cabai. Daun srikaya yang diraciknya dapat dijadikan pestisida untuk mengusir walang sangit.

Mulyadi kini telah memberi jawaban konkret kepada para pengkritiknya. Cara bertaninya pun sudah diikuti petani dari luar dusunnya. Kelebihan hasil panen padi anggota kelompok kini dipasarkan di Mataram, sedangkan kelebihan panen palawija masih dipasarkan sebatas desa.
Mulyadi kini telah menjadi perintis dan "fajar" penerang bagi mata hati petani di daerah lahan kritis Pulau Lombok. (Khaerul Anwar)

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Mulyadi Fajar Menyuburkan Tanah dengan Pertanian Organik

Mulyadi Fajar Menyuburkan Tanah dengan Pertanian Organik
By Redaksi Pustakatani @ 10:53 AM :: 784 Views ::

Masa depan pertanian di Nusa Tenggara Barat ada di lahan kering yang luas arealnya satu juta hektar lebih, ketimbang lahan basah yang luasnya 200.000-300.000 hektar.

Persoalannya, bagaimana agar pemanfaatan lahan kering itu optimal. Untuk itu diperlukan sosok yang mampu membimbing petani dalam mengelola usaha tani lahan keringnya. Figur demikian agaknya ada dalam diri Mulyadi Fajar (31).

Peran warga Dusun Dasan Pae, Desa Jerowaru, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, itu sudah terbukti. Ketua kelompok tani pertanian organik di dusunnya ini mengajak anggota kelompoknya kembali ke alam, menggunakan kotoran ternak dan pupuk organik kemasan untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Melalui upaya yang gigih, Mulyadi yang belajar pertanian organik melalui sebuah lembaga swadaya masyarakat di Mataram itu membuktikan, pertanian organik membuat produksi pertanian setempat meningkat, tanah yang kurus unsur hara kian subur, bebas residu pupuk maupun pestisida kimia yang digunakan puluhan tahun.

"Saya memulai uji coba pada November 2003 pada lahan seluas 50 are (sekitar 25 hektar - Red)," ujar suami Suryani dan ayah satu anak ini. Lahannya ia beri pupuk kotoran sapi sebanyak 1,5-2 kuintal, kemudian 75 kilogram pupuk urea, dan 1 kilogram pupuk organik.

Lahan itu dia pinjam dari pamannya dengan kompensasi bagi hasil panen; dan ia tanami beras ketan seluas 3 are, padi varietas lokal beak ganggas 10 are, cabai 15 are, dan tembakau 25 are. Dalam masa pertumbuhan vegetatifnya, batang dan daun tanaman itu sangat rimbun, gemuk, dan hijau. "Senang sekali saya melihatnya," paparnya.

Namun, ada saja kalangan yang kurang yakin akan hasil itu. "Paling-paling batangnya yang tumbuh, belum tentu berbuah. Makanya siapkan saja ganti rugi," kata mereka.

Mulyadi tidak sakit hati oleh komentar itu. Dia menganggap wajar sebab petani perlu bukti. Itulah yang kemudian dia tunjukkan melalui produksi padi yang semula 3 ton-3,5 ton naik menjadi 4,5 ton per hektar.

Dipercaya petani

Sejak keberhasilan itu, kepercayaan petani mulai tumbuh dan beberapa orang mengikuti cara Mulyadi bercocok tanam. Pada musim tanam November 2005-Maret 2006 tercatat 55 orang menyediakan lahan, masing-masing 50 are, mengikuti model bertani akrab lingkungan itu.

Hasilnya, dari produksi kedelai yang ditanam setelah panen padi, dengan 100 batang kedelai yang ditanam pada tiap pematang, seluruh batang tanaman berbuah lebat. Sekali panen, petani mengantongi Rp 40.000-Rp 50.000 sehari.

Berbeda dengan ketika menggunakan pupuk kimia, hanya bagian tengah dan atas batang kedelai yang berbuah, bagian bawahnya hampa.

"Dulunya panen kedelai hanya cukup untuk disayur dan dikonsumsi sendiri. Tetapi, setahun terakhir selain dimakan sendiri, kedelai juga bisa dijual," ungkap Mulyadi.

Begitupun kacang panjang yang ditanam pada pematang sawah. Petani dapat menjual Rp 500-Rp 1.000 per ikat berisi 10 batang dengan total hasil penjualan Rp 60.000 sehari, sedangkan panen dapat berjalan tiap hari selama 40 hari.

Produksi komoditas pertanian di dusun itu dan daerah lain di selatan Pulau Lombok umumnya memang relatif kecil di atas tanah gromosol kelabu kekuningan yang sifatnya keras, merekah, dan liat pada musim kemarau. Musim hujan di NTB umumnya relatif pendek, 90 hari setahun. Tanah hanya bisa ditanami maksimal tujuh bulan, serta tiap keluarga memiliki lahan pribadi rata-rata 30 are.

"Bila di Kota Mataram atau di daerah lain di Lombok sudah turun hujan lebat tiap hari, maka di dusun kami hujan turun terlambat sebulan," ucap ayah dua anak itu.

Pantang menyerah

Cuaca yang kurang bersahabat bagi pertanian itu tidak membuat Mulyadi patah semangat untuk meningkatkan produktivitas lahan kering. Setelah memanen padi beak ganggas, dia mencoba menanami lahan dengan padi varietas ciherang yang diberi pupuk organik kemasan.

Ternyata, padi lokal itu setelah dipotong batang atasnya untuk bahan pupuk alami, batang bawahnya masih bisa tumbuh lagi dengan hasil panen sekitar 40 persen hasil tanaman pertama. "Artinya, sekali tanam padi lokal, panennya dua kali," tutur lulusan Madrasah Aliyah swasta tahun 1993 ini.

Panen dua kali itu menjawab hasil uji coba rekan-rekannya di desa lain, termasuk efisiensi biaya produksi. Dia sudah membuktikan, menggunakan pupuk kandang mampu memelihara unsur hara tanah selama setahun dibandingkan dengan menggunakan pupuk dan pestisida anorganik yang cuma tahan selama satu kali musim tanam.

Malah dari kreativitasnya itu, Mulyadi menemukan pestisida alami untuk menghalau serangan hama dan penyakit tanaman. Bahan obat-obatan itu juga berasal dari tumbuh-tumbuhan, antara lain daun imbe dan daun kaktus untuk mengusir ulat dan serangga pada padi, tembakau, dan cabai. Daun srikaya yang diraciknya dapat dijadikan pestisida untuk mengusir walang sangit.

Mulyadi kini telah memberi jawaban konkret kepada para pengkritiknya. Cara bertaninya pun sudah diikuti petani dari luar dusunnya. Kelebihan hasil panen padi anggota kelompok kini dipasarkan di Mataram, sedangkan kelebihan panen palawija masih dipasarkan sebatas desa.
Mulyadi kini telah menjadi perintis dan "fajar" penerang bagi mata hati petani di daerah lahan kritis Pulau Lombok. (Khaerul Anwar)

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Permintaan Udang Organik dari Pasar Dunia Terus Meningkat

Permintaan Udang Organik dari Pasar Dunia Terus Meningkat

Jakarta, Kompas - Kecenderungan masyarakat dunia untuk mengonsumsi makanan organik ternyata tidak semata-mata hanya produk sayur-sayuran. Minat itu mulai meluas, yakni pada sejumlah produk kelautan seperti udang organik. Peminat pada umumnya adalah masyarakat Jepang, Kanada, dan Uni Eropa. Harga komoditas ini tiga kali lipat dari udang yang diproduksi dengan teknologi tinggi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri di Jakarta, Sabtu (2/4), mengatakan, permintaan udang organik di pasar dunia mencapai ribuan ton per tahun. Akan tetapi, cuma bisa dipenuhi puluhan ton karena budidayanya masih terbatas.

Keterbatasan pasokan juga disebabkan oleh produktivitas udang yang dibudidaya secara organik selalu rendah. Dalam sekali panen maksimal satu ton per hektar. Rendahnya panen karena tak mengandalkan pakan dari industri, melainkan dari plankton atau pakan organik seperti kompos.

Dengan pola budidaya itu harga udang organik 20 dollar AS per kg, sedangkan harga udang dengan pestisida maksimal 7 dollar AS per kg.

"Permintaan udang organik yang tinggi merupakan bagian dari keinginan hidup sehat yang bebas dari pestisida dan bahan-bahan kimia lain. Fenomena ini akan terus berkembang dan meningkat sehingga perlu segera diantisipasi," kata Rokhmin.

Segera dikembangkan

Di Indonesia, jelas Rokhmin, usaha budidaya udang organik baru dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, usaha tersebut masih sangat terbatas dan kecil. Selain itu, ada juga budidaya ikang bandeng organik yang dilakukan di Indramayu. Semua itu masih berskala kecil sehingga sulit bermain di pasar global.

Ketua Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) Shidiq Moeslim mengakui adanya permintaan bahan-bahan organik. Di sejumlah negara, seperti Vietnam, budidaya organik mulai dikembangkan secara optimal.

Untuk mencegah manipulasi produk, sebuah lembaga khusus yang independen telah dibentuk masyarakat pencinta makanan organik. Tugas lembaga itu adalah mengawasi pelaksanaan usaha budidaya organik di seluruh penjuru dunia.

Indonesia, menurut Shidiq, memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya organik sebab 80 persen dari kegiatan budidaya masih dilakukan secara tradisional. Itu berarti, pakan yang digunakan umumnya masih mengandalkan bahan-bahan yang tersebar di alam bebas.

"Jika potensi ini disentuh dengan penyadaran, serta pemberian wawasan yang lebih luas tentang budidaya organik kepada petani maupun pengusaha udang, saya yakin Indonesia mampu berperan penting. Petani dan petambak kita sebetulnya sudah sangat menguasai teknik budidaya organik sebab hal itu sudah diketahui sejak kecil," tutur Shidiq. (JAN)

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Permintaan Udang Organik dari Pasar Dunia Terus Meningkat

Permintaan Udang Organik dari Pasar Dunia Terus Meningkat

Jakarta, Kompas - Kecenderungan masyarakat dunia untuk mengonsumsi makanan organik ternyata tidak semata-mata hanya produk sayur-sayuran. Minat itu mulai meluas, yakni pada sejumlah produk kelautan seperti udang organik. Peminat pada umumnya adalah masyarakat Jepang, Kanada, dan Uni Eropa. Harga komoditas ini tiga kali lipat dari udang yang diproduksi dengan teknologi tinggi.

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri di Jakarta, Sabtu (2/4), mengatakan, permintaan udang organik di pasar dunia mencapai ribuan ton per tahun. Akan tetapi, cuma bisa dipenuhi puluhan ton karena budidayanya masih terbatas.

Keterbatasan pasokan juga disebabkan oleh produktivitas udang yang dibudidaya secara organik selalu rendah. Dalam sekali panen maksimal satu ton per hektar. Rendahnya panen karena tak mengandalkan pakan dari industri, melainkan dari plankton atau pakan organik seperti kompos.

Dengan pola budidaya itu harga udang organik 20 dollar AS per kg, sedangkan harga udang dengan pestisida maksimal 7 dollar AS per kg.

"Permintaan udang organik yang tinggi merupakan bagian dari keinginan hidup sehat yang bebas dari pestisida dan bahan-bahan kimia lain. Fenomena ini akan terus berkembang dan meningkat sehingga perlu segera diantisipasi," kata Rokhmin.

Segera dikembangkan

Di Indonesia, jelas Rokhmin, usaha budidaya udang organik baru dilakukan di Sidoarjo, Jawa Timur. Namun, usaha tersebut masih sangat terbatas dan kecil. Selain itu, ada juga budidaya ikang bandeng organik yang dilakukan di Indramayu. Semua itu masih berskala kecil sehingga sulit bermain di pasar global.

Ketua Masyarakat Perikanan Nusantara (MPN) Shidiq Moeslim mengakui adanya permintaan bahan-bahan organik. Di sejumlah negara, seperti Vietnam, budidaya organik mulai dikembangkan secara optimal.

Untuk mencegah manipulasi produk, sebuah lembaga khusus yang independen telah dibentuk masyarakat pencinta makanan organik. Tugas lembaga itu adalah mengawasi pelaksanaan usaha budidaya organik di seluruh penjuru dunia.

Indonesia, menurut Shidiq, memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan budidaya organik sebab 80 persen dari kegiatan budidaya masih dilakukan secara tradisional. Itu berarti, pakan yang digunakan umumnya masih mengandalkan bahan-bahan yang tersebar di alam bebas.

"Jika potensi ini disentuh dengan penyadaran, serta pemberian wawasan yang lebih luas tentang budidaya organik kepada petani maupun pengusaha udang, saya yakin Indonesia mampu berperan penting. Petani dan petambak kita sebetulnya sudah sangat menguasai teknik budidaya organik sebab hal itu sudah diketahui sejak kecil," tutur Shidiq. (JAN)

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Selasa, 18 September 2007

39 Obat Pelangsing Berbahaya

93 Produk Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Keras Buat halaman ini dlm format PDF Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail
Ditulis oleh didinkaem
Tuesday, 12 December 2006

ImageBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan peredaran 93 merek produk jamu dan obat tradisional yang dicampur dengan Bahan Kimia Obat Keras (BKO).

Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Selasa (5/12), menjelaskan, obat-obat tradisional yang diproduksi oleh produsen obat dari Cina serta beberapa daerah di Indonesia seperti Banyumas, Jakarta, Makassar, Cilacap, Malang, Solo dan Jawa Tengah itu dicampur dengan BKO jenis Fenilbutason, Metampiron, Deksametason, CTM, Allupurinol, Sildenafil Sitrat, Parasetamol dan Sibutramin Hidroklorida.


Merek produk obat tradisional yang mengandung BKO itu antara lain terdiri atas Xing Shi Jiu, G-Bucks Kapsul, Asam Urat dan Flu Tulang Kapsul serta Serbuk, Neo Tasama Kapsul, Pegal Linu Encok Rematik, Langsing Alami Kapsul, Amargo Jaya Ramuan Madura, Cikung Makassar Super, Obat Pegel Linu Ngilu Tulang, Sembur Angin, Daun Dewa, Flu Tulang LabaLaba, Obat Kuat Viagra, Extra Fit, Pegel Linu Cap Widoro Putih, Prono Jiwo dan Antanan Kapsul.

"Obat-obat itu biasanya dijual di gerai-gerai jamu atau dijajakan oleh tukang jamu gendong dengan sebutan 'jamu setelan'," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, penggunaan BKO sebagai campuran dalam obat tradisional tanpa resep dan pengawasan dari dokter dapat mambahayakan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Penggunaan Metampiron tanpa pengawasan dokter, kata dia, dapat menyebabkan gangguan saluran cerna, perdarahan lambung dan gangguan syaraf dan Fenilbutason dapat menyebabkan rasa mual, ruam kulit, retensi cairan dan gagal ginjal.

Ia menambahkan pula bahwa penggunaan Deksametason dapat menyebabkan trombositopenia, anemia plastis dan gangguan fungsi ginjal sedangkan Sibutramin Hidroklorida dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.

Oleh karena itu, ia mengatakan, BPOM menyeru masyarakat supaya tidak membeli dan atau mengonsumsi produk obat tradisional yang mengandung BKO dan menyampaikan aduan ke layanan pengaduan konsumen BPOM Jakarta di nomor 021-4263333 atau Balai POM di daerah setempat bila menemukan produk semacam itu.

Berkenaan dengan hal itu, ia menjelaskan, Badan POM juga telah memberikan peringatan keras kepada produsen dan distributor obat yang bersangkutan serta menarik dan memusnahkan obat tradisional yang dicampur dengan BKO.

Menurut dia BPOM telah memusnahkan 10.561 kotak, 31.403 bungkus dan 1.968 kapsul/tablet obat tradisional yang dicampur BKO hasil penertiban BPOM selama 2006.

Ia menjelaskan pula bahwa BPOM juga telah melakukan proses projustisia pada dua produsen dan satu distributor obat tradisional yang mengandung BKO.

"Sebab kegiatan memroduksi dan mengedarkan obat terlarang termasuk pelanggaran menurut UU Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen," katanya serta menambahkan pelanggaran semacam itu bisa dikenai sanksi hukuman penjara selama lima tahun dan denda maksimal Rp100 juta. (Republika)


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

39 Obat Pelangsing Berbahaya

93 Produk Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Keras Buat halaman ini dlm format PDF Cetak halaman ini Kirim halaman ini ke teman via E-mail
Ditulis oleh didinkaem
Tuesday, 12 December 2006

ImageBadan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan peredaran 93 merek produk jamu dan obat tradisional yang dicampur dengan Bahan Kimia Obat Keras (BKO).

Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Selasa (5/12), menjelaskan, obat-obat tradisional yang diproduksi oleh produsen obat dari Cina serta beberapa daerah di Indonesia seperti Banyumas, Jakarta, Makassar, Cilacap, Malang, Solo dan Jawa Tengah itu dicampur dengan BKO jenis Fenilbutason, Metampiron, Deksametason, CTM, Allupurinol, Sildenafil Sitrat, Parasetamol dan Sibutramin Hidroklorida.


Merek produk obat tradisional yang mengandung BKO itu antara lain terdiri atas Xing Shi Jiu, G-Bucks Kapsul, Asam Urat dan Flu Tulang Kapsul serta Serbuk, Neo Tasama Kapsul, Pegal Linu Encok Rematik, Langsing Alami Kapsul, Amargo Jaya Ramuan Madura, Cikung Makassar Super, Obat Pegel Linu Ngilu Tulang, Sembur Angin, Daun Dewa, Flu Tulang LabaLaba, Obat Kuat Viagra, Extra Fit, Pegel Linu Cap Widoro Putih, Prono Jiwo dan Antanan Kapsul.

"Obat-obat itu biasanya dijual di gerai-gerai jamu atau dijajakan oleh tukang jamu gendong dengan sebutan 'jamu setelan'," ujarnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, penggunaan BKO sebagai campuran dalam obat tradisional tanpa resep dan pengawasan dari dokter dapat mambahayakan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Penggunaan Metampiron tanpa pengawasan dokter, kata dia, dapat menyebabkan gangguan saluran cerna, perdarahan lambung dan gangguan syaraf dan Fenilbutason dapat menyebabkan rasa mual, ruam kulit, retensi cairan dan gagal ginjal.

Ia menambahkan pula bahwa penggunaan Deksametason dapat menyebabkan trombositopenia, anemia plastis dan gangguan fungsi ginjal sedangkan Sibutramin Hidroklorida dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.

Oleh karena itu, ia mengatakan, BPOM menyeru masyarakat supaya tidak membeli dan atau mengonsumsi produk obat tradisional yang mengandung BKO dan menyampaikan aduan ke layanan pengaduan konsumen BPOM Jakarta di nomor 021-4263333 atau Balai POM di daerah setempat bila menemukan produk semacam itu.

Berkenaan dengan hal itu, ia menjelaskan, Badan POM juga telah memberikan peringatan keras kepada produsen dan distributor obat yang bersangkutan serta menarik dan memusnahkan obat tradisional yang dicampur dengan BKO.

Menurut dia BPOM telah memusnahkan 10.561 kotak, 31.403 bungkus dan 1.968 kapsul/tablet obat tradisional yang dicampur BKO hasil penertiban BPOM selama 2006.

Ia menjelaskan pula bahwa BPOM juga telah melakukan proses projustisia pada dua produsen dan satu distributor obat tradisional yang mengandung BKO.

"Sebab kegiatan memroduksi dan mengedarkan obat terlarang termasuk pelanggaran menurut UU Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan dan UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen," katanya serta menambahkan pelanggaran semacam itu bisa dikenai sanksi hukuman penjara selama lima tahun dan denda maksimal Rp100 juta. (Republika)


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Diet Memperoleh Tubuh yang Langsing dan Sehat

Diet Islam Untuk Memperoleh Tubuh yang Langsing dan Sehat
Diasuh oleh
INDONESIAN PHARMACEUTICAL WATCH (IPhW)
Koordinator Pengasuh: Dr Ernawati Sinaga MS Apt

Pertanyaan

Pengasuh Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian yang baik,
Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tubuh agak gemuk dan ingin menurunkan berat badan. Saat ini saya banyak menyaksikan iklan dan promosi obat tardisonal yang menjanjikan dapat melangsingkan tubuh. Bahkan ada obat tradisonal Cina yang menjanjikan dapat menurunkan berat badan secara cepat.

Saya ingin mengonsumsinya, namun khawatir obat tradisional tersebut ternyata mengandung senyawa kimia yang membahayakan tubuh. Saya ingin mengetahui, apa yang menjadi tanda, jika suatu obat tradisional pelangsing ternyata mengandung senyawa kimia aktif dan upaya apa yang sebenarnya paling aman untuk menurunkan berat badan agar tubuh saya dapat langsing kembali?
(Sri Wahyuni, Ciganjur, Jakarta Selatan)

Jawaban

Ibu Sri Wahyuni yang baik,
Kami yakin, walaupun Ibu mengatakan tubuh Ibu agak gemuk, pasti Ibu masih tetap menarik. Kalau tidak percaya, silakan tanyakan kepada suami tercinta dan anak-anak tersayang. Pasti mereka mengatakan bahwa ibu mereka adalah wanita yang tercantik di dunia. Namun, jika Ibu bertanya tentang apa tanda-tanda jika suatu obat tradisonal mengandung senyawa kimia aktif dan upaya apa yang paling efektif untuk mendapatkan tubuh yang langsing dan sehat, izinkanlah kami bercerita sedikit terlebih dahulu. Mudah-mudahan cerita ini bermanfaat bagi kita semua.

Food and Drug Administration (FDA) yang merupakan lembaga pengawasan obat dan makanan di Amerika Serikat seperti BPOM RI di Indonesia, pada tanggal 13 Agustus 2002 yang lalu mengirimkan surat ke Indonesian Pharmaceutical Watch (IPhW) berkenaan dengan peringatan kepada masyarakat (public warning) tentang produk obat penurun berat badan yang berasal dari Cina yang bernama Chaso (Jianfei) Diet Capsul dan Chaso Genpi, karena kedua produk obat ini dapat menyebabkan risiko yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Public warning ini dikeluarkan FDA karena beberapa orang pengguna produk obat Cina tersebut di Jepang menjadi jatuh sakit setelah mengonsumsinya, bahkan ada yang meninggal. Diperkirakan, obat ini dikombinasi dengan senyawa kimia aktif yang bernama Fenfluramine.

Fenfluramine dan obat pelangsing lain yang bernama Phentermine dulunya sering dikombinasi untuk memperoleh efek yang optimal sebagai pelangsing. Di kemudian hari baru diketahui bahwa kombinasi kedua senyawa ini menyebabkan Valvulopathy, yaitu suatu penyakit gangguan jantung yang serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Fenfluramine dan senyawa lain yang mirip yaitu dexfenfluramine sudah dilarang beredar di Amerika Serikat sejak tahun 1997. Sedangkan Phentermine, jika digunakan secara tunggal, sampai saat ini belum ditemukan hubungannya dengan penyakit Valvulopathy. Sepanjang yang diketahui, produk obat pelangsing yang mengandung Phentermine masih diizinkan beredar.

Obat tradisonal yang sering dipromosikan sebagai obat pelangsing biasanya banyak dikonsumsi masyarakat golongan menengah ke bawah. Embel-embel "obat tradisional" terkadang menyebabkan masyarakat luas mengabaikan dampak serius penggunaannya, apalagi jika tanpa diketahui ternyata dikombinasikan dengan senyawa kimia aktif. Keamanan dan khasiat obat tradisonal yang telah dipakai turun-temurun seringkali menyebabkan industri obat tradisional yang nakal mencari jalan pintas untuk memperlihatkan "efek instan".

Di Amerika Serikat sendiri pada tahun 2001, FDA telah melakukan penarikan secara besar-besaran dan larangan untuk beredar 13 obat tradisional yang berasal dari senyawa tumbuhan (herbal medicine) yang digembar-gemborkan sebagai "Harta dari Timur (Treasure of the East)" karena mengandung aristolochic acid, yaitu senyawa yang sangat toksis terhadap ginjal.

Masyarakat awam memang sangat sulit mengetahui apakah suatu obat tradisional telah dikombinasi dengan Fenfluramine atau Dexfenfluramine. Tidak ada rasa yang secara khusus dapat dijadikan pedoman bahwa suatu obat mengandung senyawa tersebut. Bagi perusahaan farmasi atau perusahaan jamu yang memproduksi dan mempromosikan obatnya sebagai obat pelangsing, apalagi yang sudah mendapatkan nomor registrasi dari pemerintah, sudah pasti akan sangat riskan jika berani mengkombinasi obatnya dengan senyawa tersebut.

Tuntutan hukum dan risiko kesehatan masyarakat akan menjadi taruhannya. Namun kesulitannya, jika ada obat tradisional yang diimpor dan tidak memiliki nomor registrasi, sudah tentu sangat sulit untuk mendapatkan jaminan bahwa obat tradisional pelangsing ini bebas dari kombinasi senyawa kimia aktif.

Dalam arti sebenarnya, yang namanya obat pelangsing itu tidak ada. Konon lagi ada yang mengiklankan obatnya sebagai peluntur lemak --yang dalam istilah medis sendiri tidak dikenal. Apalagi jika ada yang mengiklankan bahwa suatu obat dapat menyebabkan tubuh pemakainya menjadi lebih seksi dan menarik.

Obat pelangsing yang dikenal dan banyak beredar di masyarakat saat ini kebanyakan berfungsi untuk mengurangi nafsu makan. Akibat nafsu makan hilang, intake makanan menjadi berkurang. Kebutuhan kalori tubuh dicari dari sumber lain, maka deposit lemak yang ada di dalam tubuh dikonversi menjadi kalori sehingga menjadi tenaga untuk beraktivitas.

Seringkali, obat pelangsing yang mengandung senyawa aktif seperti Phentermine, di samping menyebabkan hilangnya nafsu makan juga mempunyai efek diuresis (senantiasa buang air kecil), sehingga jika penggunaannya berlebihan dapat terjadi kekurangan cairan tubuh. Jika digunakan terus-menerus juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius.

Cara paling mudah mengetahui apakah suatu obat tradisional diperkirakan mengandung senyawa aktif seperti Phentermine dan senyawa sejenis lainnya adalah dengan merasakan apakah setelah mengonsumsi obat tradisional tersebut terjadi efek yang segera terhadap hilangnya nafsu makan, selalu ingin buang air kecil, dan jantung berdebar lebih dari biasanya. Jika efek yang disebutkan ini muncul secara cepat, harap diwaspadai obat tradisional untuk pelangsing tersebut. Jangan-jangan mengandung senyawa kimia berbahaya seperti yang disebutkan di atas.

Menurunkan berat badan dan membuat tubuh menjadi lebih langsing dan menarik pasti merupakan idaman setiap orang, khususnya wanita. Saat ini dikenal berbagai metode untuk menurunkan kelebihan berat badan, mulai dari cara yang paling canggih seperti operasi "sedot lemak", food combining, sampai yang paling awam, seperti mengkonsumsi jamu pengurang nafsu makan dan atau berolahraga. Jika kita memakai logika linier untuk mendapatkan tubuh langsing, sebenarnya sangat mudah.

Terlepas dari faktor keturunan yang menyebabkan ada seseorang yang cenderung bertubuh kurus (walaupun makannya banyak), atau yang cenderung bertubuh gemuk (walaupun sering mengaku makannya sedikit), sebenarnya gemuk dan kurus tubuh seseorang adalah keseimbangan jumlah makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh dan aktivitas yang dilakukan.

Dalam kondisi tubuh yang sehat, banyak makan dan sedikit bergerak (apalagi banyak tidur) pasti akan gemuk. Sedikit makan banyak bergerak, pasti akan kurus. Yang sulit memang, jika ada yang mengaku sudah mengurangi makan (nasi dan lauk pauknya), bahkan hanya sekali dalam sehari, namun tubuhnya tetap gemuk. Setelah diteliti, ternyata ngemil-nya jauh lebih banyak dari makan itu sendiri.

Sebagai penutup bolehlah kami sarankan bahwa cara yang paling efisien dan efektif dalam mendapatkan kondisi tubuh yang langsing, sehat, dan menarik sekaligus mendapatkan pahala dari Allah SWT adalah dengan berpuasa Senin Kamis. Dengan catatan, bahwa pada saat berbuka puasa, jangan pula "balas dendam" dengan mengonsumsi makanan secara berlebihan. Kalau itu yang terjadi, maka "diet Islami" yang dilakukan akan menjadi kurang sempurna. Sekian.

Amir Hamzah Pane, Drs Apt MM
(Apoteker, bertempat tinggal di Jakarta)


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Diet Memperoleh Tubuh yang Langsing dan Sehat

Diet Islam Untuk Memperoleh Tubuh yang Langsing dan Sehat
Diasuh oleh
INDONESIAN PHARMACEUTICAL WATCH (IPhW)
Koordinator Pengasuh: Dr Ernawati Sinaga MS Apt

Pertanyaan

Pengasuh Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian yang baik,
Saya adalah seorang ibu rumah tangga yang mempunyai tubuh agak gemuk dan ingin menurunkan berat badan. Saat ini saya banyak menyaksikan iklan dan promosi obat tardisonal yang menjanjikan dapat melangsingkan tubuh. Bahkan ada obat tradisonal Cina yang menjanjikan dapat menurunkan berat badan secara cepat.

Saya ingin mengonsumsinya, namun khawatir obat tradisional tersebut ternyata mengandung senyawa kimia yang membahayakan tubuh. Saya ingin mengetahui, apa yang menjadi tanda, jika suatu obat tradisional pelangsing ternyata mengandung senyawa kimia aktif dan upaya apa yang sebenarnya paling aman untuk menurunkan berat badan agar tubuh saya dapat langsing kembali?
(Sri Wahyuni, Ciganjur, Jakarta Selatan)

Jawaban

Ibu Sri Wahyuni yang baik,
Kami yakin, walaupun Ibu mengatakan tubuh Ibu agak gemuk, pasti Ibu masih tetap menarik. Kalau tidak percaya, silakan tanyakan kepada suami tercinta dan anak-anak tersayang. Pasti mereka mengatakan bahwa ibu mereka adalah wanita yang tercantik di dunia. Namun, jika Ibu bertanya tentang apa tanda-tanda jika suatu obat tradisonal mengandung senyawa kimia aktif dan upaya apa yang paling efektif untuk mendapatkan tubuh yang langsing dan sehat, izinkanlah kami bercerita sedikit terlebih dahulu. Mudah-mudahan cerita ini bermanfaat bagi kita semua.

Food and Drug Administration (FDA) yang merupakan lembaga pengawasan obat dan makanan di Amerika Serikat seperti BPOM RI di Indonesia, pada tanggal 13 Agustus 2002 yang lalu mengirimkan surat ke Indonesian Pharmaceutical Watch (IPhW) berkenaan dengan peringatan kepada masyarakat (public warning) tentang produk obat penurun berat badan yang berasal dari Cina yang bernama Chaso (Jianfei) Diet Capsul dan Chaso Genpi, karena kedua produk obat ini dapat menyebabkan risiko yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Public warning ini dikeluarkan FDA karena beberapa orang pengguna produk obat Cina tersebut di Jepang menjadi jatuh sakit setelah mengonsumsinya, bahkan ada yang meninggal. Diperkirakan, obat ini dikombinasi dengan senyawa kimia aktif yang bernama Fenfluramine.

Fenfluramine dan obat pelangsing lain yang bernama Phentermine dulunya sering dikombinasi untuk memperoleh efek yang optimal sebagai pelangsing. Di kemudian hari baru diketahui bahwa kombinasi kedua senyawa ini menyebabkan Valvulopathy, yaitu suatu penyakit gangguan jantung yang serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Fenfluramine dan senyawa lain yang mirip yaitu dexfenfluramine sudah dilarang beredar di Amerika Serikat sejak tahun 1997. Sedangkan Phentermine, jika digunakan secara tunggal, sampai saat ini belum ditemukan hubungannya dengan penyakit Valvulopathy. Sepanjang yang diketahui, produk obat pelangsing yang mengandung Phentermine masih diizinkan beredar.

Obat tradisonal yang sering dipromosikan sebagai obat pelangsing biasanya banyak dikonsumsi masyarakat golongan menengah ke bawah. Embel-embel "obat tradisional" terkadang menyebabkan masyarakat luas mengabaikan dampak serius penggunaannya, apalagi jika tanpa diketahui ternyata dikombinasikan dengan senyawa kimia aktif. Keamanan dan khasiat obat tradisonal yang telah dipakai turun-temurun seringkali menyebabkan industri obat tradisional yang nakal mencari jalan pintas untuk memperlihatkan "efek instan".

Di Amerika Serikat sendiri pada tahun 2001, FDA telah melakukan penarikan secara besar-besaran dan larangan untuk beredar 13 obat tradisional yang berasal dari senyawa tumbuhan (herbal medicine) yang digembar-gemborkan sebagai "Harta dari Timur (Treasure of the East)" karena mengandung aristolochic acid, yaitu senyawa yang sangat toksis terhadap ginjal.

Masyarakat awam memang sangat sulit mengetahui apakah suatu obat tradisional telah dikombinasi dengan Fenfluramine atau Dexfenfluramine. Tidak ada rasa yang secara khusus dapat dijadikan pedoman bahwa suatu obat mengandung senyawa tersebut. Bagi perusahaan farmasi atau perusahaan jamu yang memproduksi dan mempromosikan obatnya sebagai obat pelangsing, apalagi yang sudah mendapatkan nomor registrasi dari pemerintah, sudah pasti akan sangat riskan jika berani mengkombinasi obatnya dengan senyawa tersebut.

Tuntutan hukum dan risiko kesehatan masyarakat akan menjadi taruhannya. Namun kesulitannya, jika ada obat tradisional yang diimpor dan tidak memiliki nomor registrasi, sudah tentu sangat sulit untuk mendapatkan jaminan bahwa obat tradisional pelangsing ini bebas dari kombinasi senyawa kimia aktif.

Dalam arti sebenarnya, yang namanya obat pelangsing itu tidak ada. Konon lagi ada yang mengiklankan obatnya sebagai peluntur lemak --yang dalam istilah medis sendiri tidak dikenal. Apalagi jika ada yang mengiklankan bahwa suatu obat dapat menyebabkan tubuh pemakainya menjadi lebih seksi dan menarik.

Obat pelangsing yang dikenal dan banyak beredar di masyarakat saat ini kebanyakan berfungsi untuk mengurangi nafsu makan. Akibat nafsu makan hilang, intake makanan menjadi berkurang. Kebutuhan kalori tubuh dicari dari sumber lain, maka deposit lemak yang ada di dalam tubuh dikonversi menjadi kalori sehingga menjadi tenaga untuk beraktivitas.

Seringkali, obat pelangsing yang mengandung senyawa aktif seperti Phentermine, di samping menyebabkan hilangnya nafsu makan juga mempunyai efek diuresis (senantiasa buang air kecil), sehingga jika penggunaannya berlebihan dapat terjadi kekurangan cairan tubuh. Jika digunakan terus-menerus juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup serius.

Cara paling mudah mengetahui apakah suatu obat tradisional diperkirakan mengandung senyawa aktif seperti Phentermine dan senyawa sejenis lainnya adalah dengan merasakan apakah setelah mengonsumsi obat tradisional tersebut terjadi efek yang segera terhadap hilangnya nafsu makan, selalu ingin buang air kecil, dan jantung berdebar lebih dari biasanya. Jika efek yang disebutkan ini muncul secara cepat, harap diwaspadai obat tradisional untuk pelangsing tersebut. Jangan-jangan mengandung senyawa kimia berbahaya seperti yang disebutkan di atas.

Menurunkan berat badan dan membuat tubuh menjadi lebih langsing dan menarik pasti merupakan idaman setiap orang, khususnya wanita. Saat ini dikenal berbagai metode untuk menurunkan kelebihan berat badan, mulai dari cara yang paling canggih seperti operasi "sedot lemak", food combining, sampai yang paling awam, seperti mengkonsumsi jamu pengurang nafsu makan dan atau berolahraga. Jika kita memakai logika linier untuk mendapatkan tubuh langsing, sebenarnya sangat mudah.

Terlepas dari faktor keturunan yang menyebabkan ada seseorang yang cenderung bertubuh kurus (walaupun makannya banyak), atau yang cenderung bertubuh gemuk (walaupun sering mengaku makannya sedikit), sebenarnya gemuk dan kurus tubuh seseorang adalah keseimbangan jumlah makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh dan aktivitas yang dilakukan.

Dalam kondisi tubuh yang sehat, banyak makan dan sedikit bergerak (apalagi banyak tidur) pasti akan gemuk. Sedikit makan banyak bergerak, pasti akan kurus. Yang sulit memang, jika ada yang mengaku sudah mengurangi makan (nasi dan lauk pauknya), bahkan hanya sekali dalam sehari, namun tubuhnya tetap gemuk. Setelah diteliti, ternyata ngemil-nya jauh lebih banyak dari makan itu sendiri.

Sebagai penutup bolehlah kami sarankan bahwa cara yang paling efisien dan efektif dalam mendapatkan kondisi tubuh yang langsing, sehat, dan menarik sekaligus mendapatkan pahala dari Allah SWT adalah dengan berpuasa Senin Kamis. Dengan catatan, bahwa pada saat berbuka puasa, jangan pula "balas dendam" dengan mengonsumsi makanan secara berlebihan. Kalau itu yang terjadi, maka "diet Islami" yang dilakukan akan menjadi kurang sempurna. Sekian.

Amir Hamzah Pane, Drs Apt MM
(Apoteker, bertempat tinggal di Jakarta)


Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Apakah Diabetes Penyakit Bawaan?

Apakah Diabetes Penyakit Keturunan?
Pertanyaan Pengasuh yang terhormat, Ibu saya menderita diabetes cukup parah. Sejak sepuluh tahun yang lalu rutin mengkonsumsi obat diabetes dan nampaknya sangat ketergantungan. Jika tidak makan obat, kadar gula darah beliau langsung meningkat. Baru-baru ini kakak saya dirawat karena tiba-tiba pingsan, dan ternyata oleh dokter dikatakan menderita diabetes. Melihat kenyataan ini saya khawatir suatu saat nanti saya juga akan mendapat "giliran" menderita diabetes? Apakah diabetes ini merupakan penyakit keturunan? Apakah ada cara untuk menghindari timbulnya penyakit diabetes ini, walaupun orang tua menderita diabetes? Apakah penyakit diabetes bisa disembuhkan? Mohon informasi mengenai penyakit diabetes ini dan bagaimana menanggulanginya. Atas informasi yang diberikan saya ucapkan banyak terima kasih.
(Marina , Jakarta Timur)


Jawab

Saudari Marina yang baik,
Diabetes atau lebih tepatnya diabetes mellitus (DM), atau dalam bahasa sehari-hari disebut kencing manis, adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebab tidak dapat digunakan oleh tubuh. Pada orang normal, karbohidrat (berbagai jenis tepung dan gula) yang dimakan akan diubah menjadi glukosa di dalam saluran pencernaan. Glukosa ini kemudian akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh dan masuk ke dalam sel untuk dimanfaatkan antara lain sebagai bahan baku energi. Masuknya glukosa ke dalam sel berlangsung dengan bantuan insulin, yaitu sejenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Insulin berperan layaknya kunci yang membuka jalan masuk glukosa ke dalam sel.

Pada penderita diabetes mellitus atau DM, gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup jumlahnya. Dalam bahasa ilmiah dikatakan karena kurangnya jumlah atau aktivitas reseptor insulin yang terdapat pada sel.

Akibatnya gula akan menumpuk di dalam darah, tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni. Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita DM umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala lain yang umum dirasakan penderita diabetes antara lain sering buang air kecil, mudah lapar, sering haus, penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, dan gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu.

Diabetes dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bila tidak ditangani dengan baik. Gangguan kesehatan yang umum merupakan komplikasi dari penyakit diabetes antara lain gangguan penglihatan, baik karena rusaknya syaraf penglihatan atau karena percepatan pembentukan katarak, kerusakan syaraf, sakit jantung, sakit ginjal dan disfungsi (gangguan fungsi) seksual. Kadar gula yang tinggi di dalam darah menyebabkan luka sukar sembuh dan cenderung menjadi kudis atau borok. Pada beberapa penderita diabetes yang parah, sering harus dilakukan amputasi pada anggota tubuh karena luka yang tak kunjung sembuh dan membusuk. Di Amerika Serikat diabetes dinyatakan merupakan salah satu penyebab utama kebutaan dan merupakan penyebab kematian keenam terbesar.

Menjawab pertanyaan Anda, apakah diabetes merupakan penyakit keturunan, dengan sangat menyesal saya harus menjawab bahwa banyak ahli menyimpulkan diabetes memang ada hubungannya dengan faktor keturunan. Seseorang yang kedua orang tuanya menderita diabetes sudah hampir dipastikan juga akan menderita diabetes. Anda tidak memberi informasi apakah Ayah Anda juga menderita diabetes. Kalau ya, berarti Anda mempunyai "bakat" besar untuk menderita diabetes.

Namun demikian Anda tidak perlu terlalu khawatir dan berkecil hati, sebab sebenarnya tidak terlalu sukar mengatasi diabetes asal Anda mempunyai tekad dan disiplin yang kuat mengatur gaya hidup Anda, terutama pola makan dan olah raga. Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, dikatakan "penyakit seumur hidup" (lifelong disese), namun gejala dan komplikasi yang ditimbulkannya dapat diminimalkan asal kita dapat mengelolanya dengan baik. Istilahnya, hidup damai bersama diabetes.
Untuk dapat hidup aman dan damai bersama diabetes, Anda harus rajin dan disiplin mengatur pola diet dan olahraga, disamping rutin memeriksakan kadar gula darah Anda serta disiplin makan obat sebagaimana yang ditentukan dokter.

Diet perlu dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula dan tepung termasuk nasi, kentang, ubi, singkong dan lain sebagainya), mengurangi makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, dan susu tinggi lemak) serta memperbanyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein Anda dapat memanfaatkan ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe.

Selain mengatur pola makan, penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan. Olahraga yang ideal adalah yang bersifat aerobik seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama 30-40 menit didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh Anda.

Selain faktor keturunan, faktor risiko yang membuat seseorang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita diabetes adalah kurang olah raga dan obesitas (kegemukan). Jika Anda mempunyai "bakat diabetes", dengan perkataan lain orang tua atau keluarga Anda mempunyai riwayat diabetes, maka untuk memperlambat atau mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh diabetes, Anda harus mulai mengatur pola makan Anda sebagaimana yang disarankan di atas, berolah raga secara teratur dan menjaga berat badan tidak melebihi normal.

Selain itu, periksakan kadar gula Anda begitu Anda merasakan gejala-gejala yang menyerupai gejala diabetes sebagaimana yang sudah dikemukakan. Walaupun tidak merasakan gejala-gejala tersebut jika Anda punya "bakat diabetes" cukup besar, sebaiknya periksa kadar gula darah Anda paling tidak sekali dalam enam bulan. Satu faktor lagi yang harus dihindarkan adalah stress.

Oleh sebab itu jangan terlalu khawatir seandainya pun Anda mempunyai bakat dibetes cukup besar. Atur pola makan, berolah raga secara teratur dan hidup dengan gembira akan meningkatkan kualitas hidup Anda, sehingga Anda bahkan dapat lebih sehat dari pada orang yang tidak mempunyai bakat dan tidak menderita diabetes. Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Salam. Dr Ernawati Sinaga MS Apt

Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian di asuh oleh: Indonesia Pharmaceutical Watch (IPhW), Koordinator Pengasuh: Dr Ernawati Sinaga MS Apt,

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea

Apakah Diabetes Penyakit Bawaan?

Apakah Diabetes Penyakit Keturunan?
Pertanyaan Pengasuh yang terhormat, Ibu saya menderita diabetes cukup parah. Sejak sepuluh tahun yang lalu rutin mengkonsumsi obat diabetes dan nampaknya sangat ketergantungan. Jika tidak makan obat, kadar gula darah beliau langsung meningkat. Baru-baru ini kakak saya dirawat karena tiba-tiba pingsan, dan ternyata oleh dokter dikatakan menderita diabetes. Melihat kenyataan ini saya khawatir suatu saat nanti saya juga akan mendapat "giliran" menderita diabetes? Apakah diabetes ini merupakan penyakit keturunan? Apakah ada cara untuk menghindari timbulnya penyakit diabetes ini, walaupun orang tua menderita diabetes? Apakah penyakit diabetes bisa disembuhkan? Mohon informasi mengenai penyakit diabetes ini dan bagaimana menanggulanginya. Atas informasi yang diberikan saya ucapkan banyak terima kasih.
(Marina , Jakarta Timur)


Jawab

Saudari Marina yang baik,
Diabetes atau lebih tepatnya diabetes mellitus (DM), atau dalam bahasa sehari-hari disebut kencing manis, adalah suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah sebab tidak dapat digunakan oleh tubuh. Pada orang normal, karbohidrat (berbagai jenis tepung dan gula) yang dimakan akan diubah menjadi glukosa di dalam saluran pencernaan. Glukosa ini kemudian akan dibawa oleh darah ke seluruh tubuh dan masuk ke dalam sel untuk dimanfaatkan antara lain sebagai bahan baku energi. Masuknya glukosa ke dalam sel berlangsung dengan bantuan insulin, yaitu sejenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Insulin berperan layaknya kunci yang membuka jalan masuk glukosa ke dalam sel.

Pada penderita diabetes mellitus atau DM, gula tidak dapat atau sukar masuk ke dalam sel. Hal ini disebabkan oleh sedikitnya hormon insulin yang diproduksi kelenjar pankreas, atau karena sel tidak dapat memberikan respon yang baik terhadap insulin walaupun insulinnya sendiri sebenarnya cukup jumlahnya. Dalam bahasa ilmiah dikatakan karena kurangnya jumlah atau aktivitas reseptor insulin yang terdapat pada sel.

Akibatnya gula akan menumpuk di dalam darah, tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh dan akhirnya dibuang melalui air seni. Gangguan metabolisme karbohidrat ini menyebabkan tubuh kekurangan energi. Itu sebabnya penderita DM umumnya terlihat lemah, lemas dan tidak bugar. Gejala lain yang umum dirasakan penderita diabetes antara lain sering buang air kecil, mudah lapar, sering haus, penglihatan kabur, koordinasi gerak anggota tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, dan gatal-gatal yang seringkali sangat mengganggu.

Diabetes dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bila tidak ditangani dengan baik. Gangguan kesehatan yang umum merupakan komplikasi dari penyakit diabetes antara lain gangguan penglihatan, baik karena rusaknya syaraf penglihatan atau karena percepatan pembentukan katarak, kerusakan syaraf, sakit jantung, sakit ginjal dan disfungsi (gangguan fungsi) seksual. Kadar gula yang tinggi di dalam darah menyebabkan luka sukar sembuh dan cenderung menjadi kudis atau borok. Pada beberapa penderita diabetes yang parah, sering harus dilakukan amputasi pada anggota tubuh karena luka yang tak kunjung sembuh dan membusuk. Di Amerika Serikat diabetes dinyatakan merupakan salah satu penyebab utama kebutaan dan merupakan penyebab kematian keenam terbesar.

Menjawab pertanyaan Anda, apakah diabetes merupakan penyakit keturunan, dengan sangat menyesal saya harus menjawab bahwa banyak ahli menyimpulkan diabetes memang ada hubungannya dengan faktor keturunan. Seseorang yang kedua orang tuanya menderita diabetes sudah hampir dipastikan juga akan menderita diabetes. Anda tidak memberi informasi apakah Ayah Anda juga menderita diabetes. Kalau ya, berarti Anda mempunyai "bakat" besar untuk menderita diabetes.

Namun demikian Anda tidak perlu terlalu khawatir dan berkecil hati, sebab sebenarnya tidak terlalu sukar mengatasi diabetes asal Anda mempunyai tekad dan disiplin yang kuat mengatur gaya hidup Anda, terutama pola makan dan olah raga. Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, dikatakan "penyakit seumur hidup" (lifelong disese), namun gejala dan komplikasi yang ditimbulkannya dapat diminimalkan asal kita dapat mengelolanya dengan baik. Istilahnya, hidup damai bersama diabetes.
Untuk dapat hidup aman dan damai bersama diabetes, Anda harus rajin dan disiplin mengatur pola diet dan olahraga, disamping rutin memeriksakan kadar gula darah Anda serta disiplin makan obat sebagaimana yang ditentukan dokter.

Diet perlu dilakukan dengan mengurangi asupan karbohidrat (berbagai jenis gula dan tepung termasuk nasi, kentang, ubi, singkong dan lain sebagainya), mengurangi makanan berlemak (daging berlemak, kuning telur, keju, dan susu tinggi lemak) serta memperbanyak makan sayur dan buah sebagai sumber serat, vitamin dan mineral. Sebagai sumber protein Anda dapat memanfaatkan ikan, ayam (terutama daging dada), tahu dan tempe.

Selain mengatur pola makan, penderita diabetes disarankan untuk melakukan olahraga secara teratur dengan cara bertahap sesuai dengan kemampuan. Olahraga yang ideal adalah yang bersifat aerobik seperti jalan atau lari pagi, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya. Olahraga aerobik ini paling tidak dilakukan selama 30-40 menit didahului dengan pemanasan 5-10 menit dan diakhiri pendinginan antara 5-10 menit. Olah raga akan memperbanyak jumlah dan meningkatkan aktivitas reseptor insulin dalam tubuh Anda.

Selain faktor keturunan, faktor risiko yang membuat seseorang mempunyai kemungkinan lebih besar untuk menderita diabetes adalah kurang olah raga dan obesitas (kegemukan). Jika Anda mempunyai "bakat diabetes", dengan perkataan lain orang tua atau keluarga Anda mempunyai riwayat diabetes, maka untuk memperlambat atau mencegah timbulnya gangguan kesehatan yang disebabkan oleh diabetes, Anda harus mulai mengatur pola makan Anda sebagaimana yang disarankan di atas, berolah raga secara teratur dan menjaga berat badan tidak melebihi normal.

Selain itu, periksakan kadar gula Anda begitu Anda merasakan gejala-gejala yang menyerupai gejala diabetes sebagaimana yang sudah dikemukakan. Walaupun tidak merasakan gejala-gejala tersebut jika Anda punya "bakat diabetes" cukup besar, sebaiknya periksa kadar gula darah Anda paling tidak sekali dalam enam bulan. Satu faktor lagi yang harus dihindarkan adalah stress.

Oleh sebab itu jangan terlalu khawatir seandainya pun Anda mempunyai bakat dibetes cukup besar. Atur pola makan, berolah raga secara teratur dan hidup dengan gembira akan meningkatkan kualitas hidup Anda, sehingga Anda bahkan dapat lebih sehat dari pada orang yang tidak mempunyai bakat dan tidak menderita diabetes. Demikian yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat. Salam. Dr Ernawati Sinaga MS Apt

Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian di asuh oleh: Indonesia Pharmaceutical Watch (IPhW), Koordinator Pengasuh: Dr Ernawati Sinaga MS Apt,

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872
Bisnis Organik Konsultasi Kesehatan Tips Hidup Sehat Melilea