Layan Antar

Hemat dan Praktis, Produk Langsung Ke Tempat Anda
Hubungi: 021-73888872

Kamis, 09 Agustus 2007

Berani Jadi Popeye

Enak Juga Jadi “Popeye”


Sekarang gaya hidup sehat sudah jadi tren. Sungguh keren ketika kita memutuskan menjadi vegetarian atau memilih hanya makan sayuran organik. Belum pernah mencoba? Menarik, kok. Simak dulu sebelum mulai.

You are what you eat, apa yang kita makan akan menentukan siapa kita. Pengaruh makanan memang sangat besar terhadap kesehatan serta kebugaran tubuh, bahkan pada kecantikan dan kemudaan kita.

Gracia (33), penulis, sudah dua tahun menjadi vegetarian. Keputusannya ini diambil ketika ia mulai sering mengeluh mual-mual ketika mengonsumsi daging. “Sejak jadi vegetarian tubuh saya jadi lebih enteng dan bugar. Tapi saya bukan vegetarian murni, lho, karena saya juga masih mengonsumsi susu dan telur untuk kebutuhan protein dalam tubuh,” urainya.

Jika Gracia memilih menjadi vegetarian untuk hidup lebih sehat, maka Melly Manuhuttu memilih mengonsumsi makanan organik. Tak hanya sayuran, bahkan ayam dan telur pun ia pilih yang organik. “Makanan organik membuat saya merasa aman, karena tidak ada bahan-bahan kimia yang masuk ke dalam tubuh,” katanya.

Menurut Fransisca Rungkat, ahli gizi dari IPB, memang ada dua hal yang bisa diupayakan untuk hidup lebih sehat, yaitu menu makanan yang seimbang dan meminimalisir masuknya bahan-bahan kimia ke dalam tubuh.

Hewani vs Nabati

Mengonsumsi sayuran dan kacang-kacangan, memang lebih sehat daripada daging-dagingan, karena tingkat kolesterolnya rendah bahkan tidak ada sama sekali. Kolesterol hanya terdapat pada produk hewani, seperti daging, telur, atau susu.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makanan yang kaya akan karbohidrat kompleks dan rendah kandungan lemaknya adalah resep yang paling baik untuk mengontrol diabetes. Selain itu riset terhadap vegetaris menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat kanker hanya 1/2 sampal 3/4 dibandingkan populasi umum.

Namun, bukan berarti Anda lantas tidak boleh makan daging, lho. Menurut Fransisca, yang penting Anda mengonsumsi makanan dengan seimbang, yang mengandung protein, karbohidrat, lemak, serat, vitamin dan mineral. Jika salah satu kurang, protein misalnya, maka Anda akan mudah sakit dan kulit menjadi cepat tua lantaran pergantian sel-sel baru berjalan lambat.

Boleh juga kok makan junk food. “Semua makanan baik, yang penting berapa banyak Anda memakannya. Makan hamburger, fried chicken, chips, dan sebagainya, tidak ada salahnya, asal diimbangi dengan makanan sayuran,” sarannya.

Organik atau Konvensional

Pestisida yang digunakan untuk membunuh hama dan serangga pada sayuran adalah bahan kimia yang terlarang masuk ke dalam tubuh. Begitu juga bahan kimia lainnya yang dipakai untuk menghancurkan alang-alang, yaitu gramisida. “Bahan ini bisa membunuh daun, maka bisa juga membunuh sel kita, karena daun itu mirip dengan tubuh kita,” jelas Fransisca.

Alasan itulah yang membuat orang tertarik mengonsumsi produk organik. Sayuran organik terbukti mengandung zat antioksidan 10-50 persen di atas sayuran non-organik. Dalam publikasi Coronary and Diabetic Care di Inggris, dan Association of Primary Care Groups and Trust disebutkan bahwa membiasakan diri mengonsumsi makanan organik bermanfaat mengurangi asupan bahan kimia beracun ke dalam tubuh, menyetop kemungkinan masuknya sel-sel produk pertanian hasil rekayasa genetika yang sampai kini belum diketahui bahaya dan akibatnya terhadap kesehatan, meningkatkan asupan nutrisi bermanfaat, juga menurunkan risiko kanker, penyakit jantung koroner, alergi dan hiperaktivitas pada anak-anak.

Dari segi penampilan sih sayuran organik sangat tidak menarik. Biasanya daunnya bolong-bolong karena dimakan hama, dan bentuknya lebih kecil dari sayuran non-organik. Tidak mulus.

Saat ini sayuran organik masih terbilang jauh lebih mahal, bisa 3-4 kali lipat harga sayuran mulus. Bila membeli sayuran organik membuat kantong merana, maka Anda bisa tetap mengonsumsi sayuran biasa dengan syarat, “Cuci bersih sayuran dan buah dengan sabun. Kemudian, rendam selama 5 sampai 10 detik ke dalam air panas, setelah itu baru dimasak,” saran Fransisca

Sukses Menjadi Konsultan Kesehatan Bersama Farida Ningsih Seorang Leader Melilea Konsultan Call: 021-73888872

Tidak ada komentar:

Posting Komentar